REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hujan yang mengguyur Kota Semarang sepanjang Senin (3/12) siang hingga malam hari mengakibatkan genangan di sebagian wilayah Kota Semarang. Genangan ini mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air di kawasan Sidomukti dan Perum Tlogosari, Semarang.
Hingga Selasa (4/12) siang, genangan air setinggi 40 hingga 70 centimeter masih terjadi di perumahan Tlogosari, Kelurahan Tlogosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, genangan air ini terjadi akibat luapan dari Kali Tlogosari, yang tak mampu menampung debit air akibat hujan yang turun selama hamper sembilan jam.
Kondisi terparah terpantau di jalan Sidomukti Raya dan jalan Truntum Raya, yang berada tak jauh dari aliran kali Tlogosari. Akibat genangan air ini, aktivitas warga sempat terganggu.
“Terutama pada pagi hari saat jam berangkat kerja dan berangkat sekolah,” tutur Suparman (36), warga Perum Tlogosari yang dikonfirmasi di lokasi, Selasa.
Tak sedikit warga –terutama anak- anak sekolah-- yang terpaksa harus melepas sepatu untuk melintasi genangan air hingga ke tempat belajar mereka. Demikian pula dengan warga yang akan memulai rutinitas mereka.
Hal ini diamini oleh Abdul Hasan (50) yang mengaku genangan air sempat merendam rumahnya di jalan Truntum Raya hingga ketinggian 30 centimeter. Akibatnya pemilik rumah ini harus mengevakuasi beberapa barang berharga –terutama barang- barang elektronik—agar tidak ikut terendam air.
Menurutnya, banjir dan genangan air selalu menjadi langganan bagi warga yang bermukim di Perumahan Tlogosari. Namun genangan air kali ini termasuk yang terparah dalam tiga tahun terakhir.
“Selain lebih tinggi dari genangan tahun sebelumnya, air juga membutuhkan waktu lama untuk surut. Sehingga cukup mengganggu aktivitas di luar maupun di dalam rumah,” imbuhnya.