REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cemerlang belum diikuti oleh pemerataan. Oleh karena itu, pendekatan zakat dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) layak dicoba untuk menyelesaikan masalah tersebut
Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ismail A Said mengatakan, akses masyarakat terhadap kesempatan ekonomi belum begitu terlihat. Berdasarkan data orang terkaya di Indonesia, sebanyak 40 orang mengusai Rp 710 Triliun. Angka ini bahkan hampir mencapai 12,95 persen dari total pendapatan Indonesia atau setara dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2012.
"Kalau 2,5 persen dari APBN diserahkan kepada amil zakat, Insyaallah bisa membantu mengurangi kemiskinan di Indonesia," ujarnya dalam seminar 'Pertumbuhan vs Pemerataan di Tengah Krisis Global', Kamis (6/12). Ismail mengatakan, 2,5 persen APBN hampir setara dengan Rp 41,4 Triliun.
Anggaran ini jika diberikan kepada lembaga amil zakat dan diberdayakan, akan bisa membantu masyarakat meninggalkan garis kemiskinan. Per Maret 2012, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 29,1 juta orang tau sekitar 11,9 persen dari total penduduk Indonesia.