Jumat 07 Dec 2012 20:07 WIB

SBY Gelar Ratas Bahas Pengganti Andi Mallarangeng

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
 Menpora Andi Alifian Mallarangeng memberikan keterangan pers terkait pengunduran dirinya sebagai Menpora di kantor Kementerian Pemuda dan olahraga di Jakarta, Jumat (7/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Menpora Andi Alifian Mallarangeng memberikan keterangan pers terkait pengunduran dirinya sebagai Menpora di kantor Kementerian Pemuda dan olahraga di Jakarta, Jumat (7/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden menggelar rapat kabinet terbatas (ratas), Jumat (7/12) sore. Rapat yang digelar secara mendadak itu membahas tindak lanjut pasca mundurnya Andi Mallarangeng sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora).

“Iya. Salah satunya beliau (Presiden SBY) pasti akan mengganti Menpora yang mengundurkan diri. Tahap ini beliau sedang mencari orang yang tepat. Pasti itu, as soon as possible,” kata Menkopolhukam Djoko Suyanto saat ditemui usai ratas, Jumat sore (7/12).

Dalam ratas yang digelar selama dua jam sejak pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB tersebut, hadir Wakil Presiden Boediono, Menkopolhukam, Djoko Suyanto; Menko Perekonomian, Hatta Rajasa; dan Menko Kesra, Agung Laksono. 

Selain para menteri tersebut, hadir pula Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi; Menteri Hukum dan Ham, Amir Syamsuddin serta Wakil Menteri Hukum dan Ham, Denny Indrayana.; Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi; dan Sekretaris Kabinet, Dipo Alam.

Meski begitu Menkopolhukam mengatakan, dalam rapat tersebut belum dibahas sosok yang tepat. Namun yang jelas penggantian itu harus secepat mungkin dilakukan dan menjadi prioritas pemerintah.

“Presiden akan secepatnya mengganti menteri. Waktunya realtif tapi beliau pasti sudah bisa menimbang seberapa penting harus diisi. Beliau menganggap itu penting untuk segera diisi. Karena tidak boleh ada kekosongan,” katanya.

Sampai saat ini belum ada rekomendasi nama-nama yang mungkin diajukan sebagai pengganti. Kalaupun ada, hal tersebut akan ditangani oleh Menko Kesra, Agung Laksono.

Djoko juga mengakui dengan mundurnya Andi tidak mungkin tidak mengganggu kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Tetapi, ia meminta agar jajaran menteri di KIB II tidak mengganggu kinerja secara keseluruhan. Ia menegaskan pekerjaan kabinet tidak boleh terhenti.

“Kabinet harus bekerja dengan baik, tidak boleh terpengaruh. Kalaupun ada pengaruh, pastilah, tidak mungkin kalau tidak terpengaruh karena kolega kita didakwa melakukan tindakan seperti itu meskipun proses hukum masih terus berjalan,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement