Ahad 09 Dec 2012 22:37 WIB

KAI: Tahap Pemulihan Rel Cilebut Sudah 80 Persen

Lintasan kereta di area longsor di Cilebut Bogor
Foto: Republika/Musiron
Lintasan kereta di area longsor di Cilebut Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- PT KAI Persero optimistis jalur kereta api antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede dapat dilintasi dengan dua rel pada pekan depan seiring dimulainya pemasangan batalan dan penyambungan rel Minggu ini.

"Kami (PT KAI) optimis, pertengahan minggu ini uji coba rel (amblas) bisa dilakukan sehingga awal minggu depan, rel yang amblas ini sudah bisa dilalui keduanya," kata Kepala Humas PT KAI (Persero) Daop 1 Mateta Rijalulhaq, saat dihubungi Ahad (9/12) malam.

Mateta mengatakan, saat ini tahap pemulihan rel sudah 80 persen. Hari ini, tim teknis perbaikan rel Cilebut sedang melakukan pemasangan sirtu yakni pondasi sebagai panggung rel yang terdiri dari pasir dan batu.

Usai pemasangan sirtu, lanjut Mateta, bila tidak turun hujan akan dilanjutkan dengan pemasangan bantalan rel sesuai panjang rel yang amblas.

"Pemasangan bantalan rel akan dilakukan bila tidak turun hujan. Karena setelah pemasangan bantalan rel akan dilanjutkan penyambungan rel," ujarnya.

Penyambungan rel, lanjut Mateta, dapat dilakukan setelah kereta terakhir lewat sehingga tidak mengganggu proses pemasangan rel.

"Semua tergantung situasi dan kondisi malam ini, bila tidak hujan, dan usai kereta terakhir lewat, batalan rel akan dipasang dan diupayakan penyambungan rel," katanya.

Setelah rel disambung, langkah selanjutnya akan dilakukan penyebaran kriscak yakni kerikir yang akan ditabur di atas rel. Selanjutnya, setelah penyebaran rel, akan dilakukan pemasangan aliran listrik atas yang berfungsi untuk menggerakkan kereta.

"Mengetahui posisi rel sangat penting untuk memastikan posisi kabel dan tiang listrik aliran atas. Bila ini sudah pas, maka rel siap untuk diujicobakan," katanya.

Seperti yang diketahui salah satu rel di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede, amblas terbawa longsor pada Rabu (21/11) malam saat hujan deras mengguyur wilayah Bogor.

Amblasnya rel kereta api tersebut melumpuhkan jalur perjanalan kereta api listrik dari Bogor. Sehingga sejak peristiwa itu terjadi, perjalanan KRL dari Stasiun Besar Bogor dan Cilebut ditutup sementara selama kurang lebih satu minggu.

Selama sepekan kurang ditutupnya perjalanan KRL dari Stasiun Besar Bogor, selama itu juga stasiun tidak berpendapatan. Padahal rata-rata satu hari stasiun melayani 35.000 penumpang dengan pendapatan Rp128 juta per hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement