REPUBLIKA.CO.ID, Kini, untuk memainkan angklung, kesenian asal Jawa Barat yang terbuat dari bambu dan sudah mendunia itu tidak lagi membutuhkan banyak pemain. Semua bisa dikendalikan dengan hanya satu robot.
Memainkan angklung biasanya melibatkan banyak orang. Namun, dengan inovasi dan perkembangan teknologi, kini angklung bisa dimainkan dengan bantuan perangkat lunak, atau software, bahkan tidak memerlukan satu orang pun untuk memainkannya.
Angklung Robot, atau klungbot menjadi salah satu yang menarik perhatian di acara Pekan Kerajinan Kreaktif, yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Selama ini, kalau memainkan angklung biasanya membutuhkan paling tidak 10 orang. Sekarang, bisa hanya dimainkan satu orang, atau bahkan tidak perlu orang sama sekali, karena sudah ada playlist yang terprogram. Nah, kita tinggal click saja, maka dia main sendiri," jelas Wita dari Harsuka Indonesia.
Klungbot ini masih menggunakan angklung yang terbuat dari bambu.Yang berbeda adalah adanya robot. Robot yang digunakan adalah Lego Mindstorm, yang mampu menerjemahkan nada-nada musikal menjadi bahasa program. Bahasa program ini kemudian dihubungkan melalui jaringan Bluetooth dan kemudian menggerakkan robot.
Klungbot juga dilengkapi dengan perangkat lunak khusus yang merekam lagu-lagu dan menggumpulkannya dalam sebuah daftar lagu atau playlist. Playlist ini juga bisa dimainkan dalam gadget berbasis Android, tanpa menggunakan kabel atau wireless.
Sistem klungbot terdengar sangat rumit, tetapi salah satu penciptanya adalah Krisna Diastama, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Awalnya dia mengikuti lomba di sekolahnya dengan membuat angklung robot yang sangat sederhana. Kemudian ayahnya, Bapak Eko Mursito yang kebetulan dosen Teknik Fisika ITB mengembangkannya ke skala yang lebih canggih dengan software yang lebih bagus," kata Wita.
Lanjut Wita, apapun jenis musiknya, klungbot bisa memainkannya, asalkan aransemen dan nadanya sudah diprogram dan tersedia dalam playlist.
"Lagu apa saja bisa dimainkan tanpa kecuali, mulai dari dangdut, orkestra, klasik, semua bisa, asalkan sudah ada aransemennya."
Untuk pemasarannya, klungbot tidak hanya akan dijual ke Indonesia, tapi rencananya juga akan mulai dipasarkan ke luar negeri. Harganya diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Bagaimana menurut Anda?