REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Masyarakat lereng Merapi akan memiliki pusat pelayanan pertanian dan peternakan di kawasan Plosokerep, Umbulaharjo, Cangkringan. Pembangunan fasilitas tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 17 miliyar oleh Danone Ecosysteme Fund dan PT Sarihusada.
Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, lahan seluas 1,7 hektare tersebut tentunya akan memberi manfaat besar bagi masyarakat, khususnya yang terkena dampak erupsi merapi. Sekarang, tinggal bagaimana masyarakat dapat mengoptimalkan akses tersebut.
"Pemerintah sudah mempercayakan pengadaan ini ke masyarakat, karena itu, masyarakat harus bertanggungjawan untuk mengelolanya secara baik," kata Sri Sultan pada acara peletakan batu pertama, pembangunan pusat pelayanan pertanian dan peternakan itu, Selasa (11/12).
Menurut Sri Sultan bantuan ini, sebenarnya tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Namun, kerja keras dan disiplin yang tinggi yang tinggi dari masyarakatlah yang akan membuahkan hasilnya.
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, harus ada upaya dari warga untuk dapat mengembalikan mata pencahariannya di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Karena, erupsi merapi saat itu telah merusak berbagai sektor tersebut .
"Kerugian yang diakibatkan mencapai Rp 266,53 milyar,? ucap Purnomo.
Padahal, imbuhnya, sektor pertanian merupakan perekonomian unggulan di Kabupaten Sleman. Menurut data yang dihimpunya, ada sekitar 28 % masyarakat Sleman yang berpenghasilan sebagai petani. Karena itu, rencana pembangunan daerah Sleman untuk kedepanya lebih memprioritaskan diri dalam bidang pertanian.