Kamis 13 Dec 2012 16:48 WIB

Chikungunya Kembali Teror Warga Purwakarta

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kasus Chikungunya kembali terjadi di dua kampung di Desa Campakasari, Kecamatan Campaka, Purwakarta, Jawa Barat.

Kali ini, sebanyak 20 warga diduga terjangkit Chikungunya. Sebelumnya, sekitar awal Oktober kasus ini pernah muncul. Bahkan, korbannya jauh lebih banyak di banding yang sekarang.

Salah satu korban, Aji Darmaji (28 tahun),mengaku mengalami demam tinggi sejak lima hari lalu. Pada hari ketiga, kedua kaki dan tangannya pun tak bisa digerakkan.

Warga Kampung Kaum RT 06/03, Desa Campakasari, Kecamatan Campaka, tak mampu berdiri. "Saya hanya bisa terbaring," ujarnya, Kamis (13/12).

Meskipun mengalami demam dan pusing, Aji merasa kondisi badannya sehat. Karena itu, dia hanya mengkonsumsi obat warung dan obat kampung. Akan tetapi, tiga hari setelah demam, kedua kakinya tak bisa berjalan. Begitu pula dengan kedua tangannya yang tak bisa digerakan.

Aji khawatir penyakitnya itu parah. Maka dua hari yang lalu, dia memutuskan untuk berobat ke Klinik Nabila, di daerah Kelurahan Cisereuh, Purwakarta. Setelah diperiksa, dokter menyatakan Aji terjangkit Chikungunya. Apalagi, tetangga di sekitar Aji juga punya gejala yang sama.

"Selain saya, banyak warga lain yang terserang Chikungunya," jelas Aji.

Warga lain dari Kampung Sukamaju, Eni Nurhayati (40 tahun), mengatakan, penyakit Chikungunya ini menyerang warga di Kampung Kaum dan Sukamaju. Saat ini, korban yang paling banyak di Kampung Kaum. Sedangkan di Kampung Sukamaju, hanya dua kepala keluarga yang terjangkit.

"Tapi, kasus ini membuat warga panik. Sebab, takut menular lagi," ujarnya.Alasan warga panik, lanjut Eni, awal Oktober kemarin muncuk kasus serupa. Bahkan, korbannya jauh lebih banyak. Yakni, sekitar 50 orang. Kasus ini, kemudian dilaporkan ke pihak terkait. Termasuk, Dinas Kesehatan setempat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement