Jumat 14 Dec 2012 07:19 WIB

Ternak Unggas di Lampung Dipantau

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fernan Rahadi
Petugas memusnahkan unggas yang terjangkit flu burung
Foto: Antara
Petugas memusnahkan unggas yang terjangkit flu burung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (disnakeswan) Lampung, telah menurunkan tim ke lapangan untuk memantau peternak unggas, terkait dengan merebaknya virus flu burung (avian influenza/AI) di Pulau Jawa. Petugas telah menyebar ke peternakan unggas, untuk mengecek penyebaran virus AI tersebut di Lampung.

Tim juga berkoordinasi dengan pihak kabupaten/kota se Lampung, untuk melaporkan bila terjadi kematian unggas secara mendadak dan massal. "Sudah ada rapat koordinasi, petugas proaktif dan siap bila menerima laporan terkait ada kematian unggas mendadak dan massal," kata Kepala Disnakeswan Lampung, Setiato, di Bandar Lampung, Kamis (13/12).

Hingga Jumat (14/12), keterangan dari Diskeswan Lampung belum ditemukan adanya unggas warga dan peternak lainnya yang terkena penyakit dan mati massal. Setiato menjelaskan bila ada laporan dan temuan petugas di lapangan, tim segera proaktif untuk mengisolasi ternak tersebut, agar penyakit ternak tersebut tidak menyebar, dan ternaknya tidak dikonsumsi manusia.

Ia meyakini virus AI belum menjalar ke peternakan di wilayah Lampung, seperti yang terjadi di Jawa. Menurut dia, peran serta masyarakat juga diharapkan proaktyif untuk melaporkan ke petugas bila ada kematian unggas peternak secara mendadak dan banyak, karena tidak mungkin petugas dapat mengkaver semua peternak di Lampung.

Sementara di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung, belum menerima pasien rujukan yang terkena suspect flu burung. Pihak rumah sakit, sudah sejak lama telah menyediakan ruang isolasi bagi pasien yang terkena suspect flu burung dengan standar internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement