REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Hasanudin mengaku kecewa dengan aksi unjuk rasa perangkat desa di depan Gedung DPR/MPR RI yang berujung pada ditutupnya ruas tol dalam kota Semanggi-Tomang. Demikian diungkapkan Hasanudin kepada Republika via pesan singkatnya, Jumat (14/12). "Ya begitulah masyarakat kita yang lebih mengedepankan hak daripada kewajiban," ujar Hasanudin.
Hasanudin menjelaskan sebenarnya kepolisian telah melaporkan adanya aksi demo ini kepada Jasa Marga, khususnya cabang Cawang-Tomang-Cengkareng dan Jakarta-Cikampek. Meski demikian, Hasanudin tidak menyangka para pendemo melakukan aksi menutup jalan tol.
Lebih lanjut, Hasanudin mengaku menyesalkan aksi yang dilakukan perangkat desa. Terlebih, mereka merupakan pelayan masyarakat yang seharusnya memberikan contoh yang baik. "Mereka itu kan pelayan masyarakat, kok malah kayak gitu," kata Hasanudin.
Seperti diketahui, para perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dan Aliansi Desa Indonesia (ADI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jumat (14/12) pagi. Aksi mereka mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan Ibu Kota, termasuk ruas tol dalam kota.