REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Seorang relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Palestina Abdurrahman Parmo mengatakan tanggapan warga Palestina terhadap rekonsiliasi antara gerakan Hamas dengan Fatah hanya sebatas hitam di atas putih.
Sepengetahuan Abdurrahman, warga Palestina berpendapat rekonsiliasi masih sebatas di tingkat pimpinan, sehingga di tingkat akar rumput (grassroot) sehingga perlu diperbaiki.
"Warga yang memiliki masa lalu pahit akibat pertikaian antara dua gerakan ini bersikap belum optimistis," ujar Abdurrahman kepada Republika, Jumat (14/12).
Abdurrahman menambahkan, saat Fatah berkuasa mereka bersikap sewenang-wenang terhadap anggota Hamas. Sebaliknya, saat Hamas berkuasa, gerakan tersebut membalas perlakuan Fatah.
Imbasnya, warga sipil ikut menjadi korban serangan dan merasa rekonsiliasi itu hanya sebatas hitam di atas putih. "Untuk itu, perlu diadakan penyuluhan (rekonsiliasi Hamas-Fatah)," kata Abdurrahman.
Abdurrahman menambahkan, untuk meyakinkan rekonsiliasi yang terjadi antara dua gerakan tersebut dibutuhkan waktu.