REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan secara resmi penyebab dibalik peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak Bogor 9 Mei lalu.
Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan berdasarkan investigasi yang dilakukan setidaknya terdapat tiga faktor penyebab kecelakaan.
"Awak tidak menyadari kondisi pegunungan di sekitar jalur yang dilalui" katanya dalam Konferensi Pers, Selasa (18/12).
Hal ini membuat pilot akhirnya mengabaikan sistem peringatan yang telah diberikan oleh sistem di pesawat.
Kedua, radar di Jakarta ternyata belum dilengkapi batas ketinggian minimun pada pesawat yang diberikan vektor. Selain itu radar di Jakarta juga tak memiliki minimun save altitude warning (MSAW) yang berfungsi untuk menunjukan arah yang salah.
Faktor terakhir adalah adanya pengalihan percakapan yang berkepanjangan yang dilakukan awak pesawat. Pembicaraan yang dilakukan pilot dengan potensial buyer, yang ikut dalam penerbangan itu, membuat pilot tak sempat merubah arah pesawat ketika sistem peringatan terdengar.