Kamis 20 Dec 2012 10:50 WIB

'Camat dan Airin Sudah Turun, tapi Kec Serpong Masih Banjir'

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Djibril Muhammad
Bencana banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bencana banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sudah tiga minggu lebih air tergenang di Jalan Raya Astek, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Belum ada upaya dari Pemerintah Kota untuk membetulkan saluran air yang rusak.

"Camat sudah turun, bahkan sampai Airin pun sudah melewati dan turun melihat kondisi jalan, tapi penyelesaiannya hanya sebatas di sedot saja airnya" kata Ida (37) warga Lengkong Gudang Timur RT 01/04, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan kepada Republika (20/12) pagi.

Dirinya mengetakan, yang menyebabkan genangan air sampai sekarang adalah, saluran air yang tersumbat, karena banyak pembuangan puing-puing dari BSD, sampah rumah serta galian kabel. Dari pertama musim hujan jalan itu sudah digenangi air, dan belum ada penyelesaiannya.

"Seharusnya Ibu Airin membenarkan saluran air, tidak hanya menyedotnya saja," ujarnya.

Imas (30) yang juga warga Lengkong Gudang Timur, RT 01/ 04, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan mengatakan, banyak terjadi kecelakaan kecil di sini, seperti orang yang jatuh dari motor karena tidak tahu ada lobang di pinggir jalan yang digenangi air. "Sekalipun diberi jembatan, tetap saja banyak yang jatuh, kasihan melihatnya," tuturnya.

Dirinya menambahkan, anak-anak yang ingin sekolah jadi terhambat perjalanannya, karena tidak bisa lewat, akhirnya mereka memutar lewat jalan belakang, yang sama tergenangnya.

"Airnya bau dan sangat mengganggu kita yang tinggal di sini, bahkan di sini setiap rumah kena DBD, dan sudah ada yang meninggal dua orang, tapi kita kurang tahu ini akibat genangan air atau bukan. Saya saja baru keluar dari rumah sakit," kata Ida ibu dua orang ini.

Sementara, sampai saat ini pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang Selatan, belum bisa ditemui Republika atau memberikan komentar serta tanggapan sedikitpun terhadap permasalahan ini, mereka berkilah karena padatnya jadwal rapat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement