REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Pasukan Sudan Selatan hari Jumat menembak jatuh sebuah helikopter PBB, menewaskan empat orang awaknya, kata seorang pejabat badan dunia itu.
Deputi juru bicara PBB Eduardo del Buey mengatakan kepada wartawan, militer Sudan Selatan mengaku kepada misi PBB di negara itu bahwa mereka telah menembak helikopter MI-8.
Belum ada alasan yang diberikan mengenai penembakan tersebut.
Helikopter itu sedang melakukan "penerbangan pengintaian" di negara bagian Jonglei, Sudan Selatan, ketika diserang tembakan, kata juru bicara tersebut.
Serangan itu terjadi di distrik Likuangole di wilayah Jonglei, tambah del Buey.
"Laporan-laporan awal menunjukkan bahwa helikopter itu jatuh dan terbakar. Misi itu segera melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Mereka mengkonfirmasi bahwa seluruh empat orang awak tewas," kata juru bicara itu.
Misi PBB itu sebelumnya hanya mengatakan bahwa helikopter tersebut jatuh.
"Dalam komunikasi yang dilakukan kemudian antara misi itu dan Angkatan Bersenjata Sudan Selatan", militer negara itu mengakui bahwa mereka menembak jatuh helikopoter itu, kata del Buey.
Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan pada 2011 sesuai dengan perjanjian perdamaian 2005 yang mengakhiri perang saudara puluhan tahun antara utara dan selatan. Konflik panjang itu membuat negara baru tersebut sangat terbelakang dan ketempatan banyak senjata.