REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (Apmiso) Jawa Tengah menjamin bakso yang dijual pedagang di wilayah itu bebas dari campuran daging babi maupun celeng.
"Kami jamin pedagang bakso yang tergabung dalam Apmiso, di Jateng tidak mencampur baksonya dengan daging babi maupun celeng," kata Ketua Apmiso Jateng Lasiman di Semarang, Senin, (24/12).
Lasiman mengakui isu bakso campuran daging celeng mempengaruhi minat masyarakat mengonsumsi bakso. Akibatnya, penjualan bakso anjlok 20-30 persen.
Akibat penurunan omzet itu, terang Lasiman, membuat sekitar 30 persen pedagang bakso keliling memilih pulang kampung.
Jumlah pengusaha bakso di Jateng mencapai 30 ribu orang, 40 persen di antaranya pedagang keliling.
Padahal, kata Lasiman, pedagang bakso sekarang ini tengah menghadapi kesulitan akibat melejitnya harga daging sapi di pasaran yang tak kunjung turun. Pedagang makin sulit mendapatkan untung.