REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO --- Ikhwanul Muslimin (IM) mencium adanya kelicikan kelompok oposisi Mesir yang coba menghasut rakyat untuk melawan pemerintahan Mohamed Mursi. Karenanya, IM mendesak pihak berwenang Mesir untuk menindak secara hukum para penghasut itu.
''Pemimpin oposisi telah melakukan kelicikan dan pembodohan terhadap masyarakat Mesir. Mereka (oposisi) melawan legitimasi presiden yang sah menurut hukum konstitusi,'' demikian pernyataan Ikhwanul Muslimin, seperti dikutip kanal berita Aljazeera, Jumat (28/12).
Dugaan ini muncul setelah Presiden Mesir, Muhammad Mursi menawarkan untuk berdialog dengan oposisi untuk menghentikan krisis politik di negara tersebut. Nmaun tawaran itu diabaikan.
Kanal Aljazeera mengatakan, pembuktian soal usaha penghasutan dari oposisi sudah disampaikan IM ke aparat berwajib. IM mendesak Jaksa Agung Mesir agar segera menyelidiki penghasutan tersebut.
Faksi Islamis ini menuding pemimpin oposisi, Mohammed el-Baradei, mantan Menteri Luar Negeri Amr Moussa, dan rival politik Mursi, Hamdeen Sabahi adalah tersangka utama dan biang kerusuhan beberapa waktu lalu.
Ikhwanul Muslimin mengajukan dua nama pengacara pemerintah, serta kelengkapan bukti sangkaan tersebut. Poses penyelidikan dan pengumpulan pembuktian sudah menumpuk sejak oposisi melakukan aksi masa anarki sejak 22 November lalu, dan menuntut presiden menanggalkan kekuaasaan eksekutifnya.