REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bek kawakan Manchester United Rio Ferdinand mengaku pernah diteror para pendukungnya. Itu terjadi delapan tahun lalu saat ia sedang dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak di Old Trafford.
Para suporter nekat mendatangi rumah Rio karena mengira Rio telah berkhianat dan akan hengkang ke rival MU, Chelsea. Teror itu dipicu oleh adanya foto bergambar Rio tengah makan siang bersama dengan eksekutif Chelsea Peter Kenyon di sebuah restoran.
Foto tersebut menuai kecaman dari para suporter MU yang mengira pemain berusia 34 tahun itu akan segera hengkang dari Old Trafford. Para pendukung yang menamakan diri mereka sebagai United Boys berkumpul di depan rumah Rio sambil mengenakan kerudung dan topi yang menutupi wajah mereka.
"Ada yang memanggilku untuk keluar dari rumah. Tapi aku tak bisa melihat mereka di monitor pengaman. Aku pun mulai mengintip dari pinggir pintu, sambil mengambil kayu untuk membela diri. Aku berteriak Raaaaaah, aku pikir mereka benar-benar sinting,’’ ketus Rio seperti dikutip Guardian, Kamis (3/1).
"Salah satu dari mereka berteriak, ayo cepat tanda tangani kontrakmu. Lalu aku menjawab bahwa negosiasi baru berjalan dua bulan yang lalu. Jadi, apa yang kalian khawatirkan,’' kata Rio.
Rio menjelaskan setelah keributan itu, salah satu tetangganya menelpon polisi. Kemudian para suporter itu lari usai mendengar sirene tersebut.
Untunglah, Rio tak mengalami luka sedikit pun saat kejadian tersebut. Hingga kini, belum jelas secara pasti siapa pelaku peneroran terhadapnya.