REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Hujan yang mengguyur Kota Depok sejak Sabtu (5/1) malam hingga Ahad (6/1) pagi ini belum mempengaruhi permukaan air Kali Ciliwung dan masih dalam posisi normal. Ketinggian di pintu air Kota Depok hingga Ahad pukul 10.00 WIB terpantau 120 sentimeter atau masih berada dalam kondisi normal.
"Masih normal, tapi jika kondisi cuaca seperti ini terus ketinggian air bisa saja naik," kata Petugas Pos Pengamatan Pintu air Kota Depok, Ardi ketika dihubungi.
Menurut dia, saat ini naiknya permukaan air Ciliwung belum pada tingkat yang membahayakan, karena titik permukaan air yang bisa memmbahayakan bagi wilayah Jakarta jika mencapai 200 centimeter.
Dikatakan debit air di Sungai Ciliwung bisa serta-merta naik dengan cepat tergantung pada curah hujan, apalagi kalau di Bogor intensitas hujan tinggi maka ketinggian air akan naik.
Ia mengatakan ketinggian air ini harus tetap diwaspadai, terutama warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai karena cuaca di Kota Depok masih hujan.
Hujan di daerah Bogor, menurut Ardi, sangat berpengaruh terhadap ketinggian air Ciliwung. "Biasanya air dari Bogor sampai ke Depok dalam waktu 3,5 jam," ujarnya.
Ia mengatakan, selama musim hujan dan status siaga ini, petugas di pintu air Depok terus melakukan koordinasi dengan petugas di Bendungan Katulampa, Bogor, serta petugas di pintu air Manggarai.
Saat banjir besar beberap waktu lalu menurut Ardi, ketinggian air Sungai Ciliwung di pintu air Depok mencapai 465 cm. "Ketinggian segitu sudah masuk dalam kategori siaga I. Kalau dengan ketinggian 200 cm masih siaga IV. Dalam status ini, yang harus waspada adalah masyarakat yang tinggal di daerah bantaran kali," jelasnya.