Ahad 06 Jan 2013 12:13 WIB

Qatar Perluas Pasar Sukuk

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Sukuk (ilustrasi).
Foto: alhudacibe.com
Sukuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Penerbitan sukuk di Qatar diprediksi akan terus berkembang hingga tahun-tahun mendatang. Diperkirakan akan ada lebih banyak permintaan dari Cina dan negara-negara di Asia Tenggara terhadap sukuk tersebut.

Rencana investasi sebesar 130bn dollar yang diajukan pemerintah setempat pada 2016 menciptakan permintaan besar untuk pembiayaan proyek ke depan. Penerbitan sukuk kemungkinan menjadi salah satu cara pemerintah Qatar untuk mengumpulkan dana. Qatar mengharapkan sejumlah pelanggan besar dari luar dunia Islam. 

"Sekarang ini, pelanggan berasal dari Barat, Cina dan Asia Tenggara. Sukuk adalah sesuatu yang aman, tinggi dan mampu menghasilkan produk yang memberikan keragaman portofolio apapun," ujar Manajer Eksekutif Ekonomi dan Perbendaharaan di Masraf Al Rayan, Farah Ahmed Hersi, seperti dikutip dari The Peninsula, Ahad (6/1).

Pada 2011, di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (Mena) menyumbang 23 persen dari total sukuk yang diterbitkan di dunia sebesar 84.4bn dollar. Negara-negara Teluk sendiri mengeluarkan sukuk senilai 9.66bn dollar. Angka ini naik secara substansial dari 6.6bn dollar yang diterbitkan pada 2010.

Qatar telah mengeluarkan sekitar 11 persen dari semua sukuk yang diterbitkan secara global pada 2011. Qatar menjadi pangsa tertinggi kedua setelah Malaysia yang memiliki 69 persen penerbitan sukuk.

Penerbitan sukuk Qatar sudah tinggi sejak 2010. Negara tersebut bertanggung jawab atas 4,1 persen dari penerbitan sukuk global. 

Menurut Oxford Business Group (OBG), yang sedang hangat diperbincangkan dunia saat ini adalah Qatar Sovereign Sukuk 2014 senilai 9.06bn dollar. Jumlah ini tujuh kali lebih besar dari ukuran Wakala Gobal Sukuk milik Malaysia. 

Pada 2011 terjadi perubahan tinggi dari pasar ekuitas global. Hal tersebut diperburuk krisis utang zona euro yang sedang berlangsung dengan meningkatnya popularitas sukuk. 

Pertumbuhan likuiditas di pasar keuangan Islam global di mana sukuk menjadi salah satu jalan tersedia bagi investasi syariah. Hal ini mendorong permintaan sukuk kian meningkat.

Kesulitan dalam memperoleh kredit dari bank juga memaksa investor semakin menggeliati pasar modal, di mana obligasi dan sukuk merupakan pilihan tepat. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement