REPUBLIKA.CO.ID, AZAZ -- Laporan PBB menyebutkan korban tewas di Suriah mencapai 60 ribu orang. Utusan PBB untuk Liga Arab, Lakhdar Brahimi memperingatkan jumlah korban tewas itu diperkirakan bisa melonjak hingga 100 ribu orang tahun ini.
Pada Rabu pekan lalu, sekitar 220 orang tewas di Suriah. Konflik internal di Suriah telah berlangsung selama 21 bulan. Banyak warga sipil yang terjebak dalam perang internal tersebut.
Menurut Warga Suriah, Adnan Abu Raad, tentara pembebasan Suriah maupun pasukan pemerintah Assad tidak dapat melindungi warga. Keduanya saling serang. "Tidak ada yang mati kecuali orang yang tidak bersalah, anak-anak, wanita, dan anak-anak, " ungkapnya.
Sejumlah negara barat membantu pihak oposisi. Beberapa negara arab mengirimkan senjata melalui Turki.
Pihak oposisi telah menduduki sejumlah wilayah pedesaan di utara dan timur. Mereka juga memegang sebagian wilayah di Aleppo, kota terbesar Suriah. Beberapa wilayah pinggiran Damaskus juga berhasil diduduki oposisi.
Namun, kekuatan Assad masih lebih besar. Dia mengendalikan angkatan bersenjata, kekuatan militer udara, dan persenjataan berat.