REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri BUMN Dahlan Iskan sekaligus pengendara uji coba mobil listrik tuxuci yang mengalami kecelakaan di Magetan, Sabtu (5/1) mengatakan hal tersebut bukan suatu kejahatan. ''Bukan kejahatan, ini untuk kepentingan ilmu pengetahuan,'' ujarnya di Jakarta, Selasa (8/1).
Menurut Dahlan, kecelakaan tersebut pelajaran teknologi yang sangat berharga. Jika hanya melakukan pengujian di daerah biasa atau datar kekurangan mobil listrik tanpa gir box tersebut tidak akan diketahui. Dia menilai jika uji coba dilakukan di Sentul, dia mengakui kehebatan mobil tersebut.
Jika kecelakaan tersebut tidak terjadi, kata Dahlan, dan mobil sudah diproduksi akan membahayakan pembeli. Dia mengaku melakukan ujicoba melalui rute Solo-Tawangmangu-Cemoro Sewu-Sarangan-Magetan merupakan jalan dengan medan tanjakan dan turunan yang sangat tajam. Sebelum meyakinkan orang lain harus meyakinkan diri sendiri terlebih dahulu.
Selain itu, Dahlan mengatakan, kecelakaan tersebut merupakan hasil pertaruhan ujicoba. Jika mobil listrik tanpa gir box tersebut menyebabkan beban mobil yang ditanggung dalam keadaan menurun tajam menjadi terlalu berat. Rem lebih cepat memuai dan tidak mempunyai daya cengkeram.
Dahlan mengaku harus terus menginjak pedal rem sampai kekuatan di kakinya hilang. Sebab, menurutnya beban pengereman sepenuhnya menjadi beban rem dan tidak mendapat bantuan apapun. ''Selama penurunan tidak ada bantuan sama sekali dari pengendalian sistem,'' katanya.
Sedangkan, sebelum terjadi kecelakaan tersebut, Dahlan mengaku sangat mengagumi mobil tersebut. Karena, sepanjang jalan Solo-Tawangmangu yang terus menanjak karena merupakan lereng gunung lawu mampu menanjak dengan kekuatan penuh.
Dahlan mengklaim mobil tersebut lebih hebat dari biasa. Namun, begitu melewati Cemoro Sewu Magetan medan mulai menurun tajam dan dia mulai mempertanyakan kekuatan rem.