REPUBLIKA.CO.ID, Tak kunjung tertangkapnya seekor monyet yang lepas sejak akhir Desember 2012 membuat warga RW 07, Kelurahan Kotabambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, resah. Sebab, sudah 10 warga setempat luka digigit monyet ganas tersebut. Kondisi ini membuat warga marah dan ramai-ramai memburu monyet lincah tersebut. Terlebih, Ketua RW setempat menyediakan imbalan Rp 300 ribu bagi warga yang berhasil menangkap monyet tersebut.
Ketua RW 07, Fahmi mengatakan, dibuatnya sayembara tersebut tak lain karena keberadaan monyet itu sudah meresahkan warga. “Kini warga saya jadi takut untuk keluar rumah. Selain itu pintu dan jendela rumah terpaksa pada ditutup rapat-rapat,” ujar Fahmi, Selasa (8/1).
Untuk menangkap monyet jantan dewasa itu, pihaknya sudah mendapat bantuan dari pihak Polsek Palmerah dan warga setempat. Namun, karena monyet tersebut terus berpindah tempat, membuat upaya penangkapan itu selalu gagal. “Kami sengaja membuat sayembara tersebut dengan memberikan hadiah berupa uang Rp 300 ribu bagi siapa saja yang berhasil menangkap monyet tersebut,” terang Fahmi.
Boni (40) salah satu warga yang turut memburu monyet dengan senapan angin menuturkan, monyet tersebut memang secepatnya harus ditangkap dalam kondisi hidup atau mati. “Sebab monyet itu sangat ganas, karena sudah banyak warga yang jadi korban gigitan maupun cakarannya. Kami khawatir dengan keselamatan anak-anak kami,” tegasnya.
Monyet tersebut diketahui sudah menggigit 10 warga, dua di antara korban itu adalah Abdul (40) dan Ujang Bani (47). Akibat gigitan monyet tersebut, ujang terpaksa mendapat 18 jahitan di bagian tengkuk dan tangan.
Kasudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Eviati mengatakan, pihaknya saat ini juga sudah mengerahkan personilnya untuk membantu warga menangkap monyet tersebut dengan menggunakan jaring. “Kami sudah mengerahkan personil sebanyak lima petugas untuk membantu warga. Dan dengan jaring kiranya monyet tersebut dapat cepat tertangkap hingga warga dapat beraktivitas seperti semula,” tandasnya.