REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menemukan sejumlah barang bukti di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga akan digunakan untuk aksi teror.
Setelah pada Rabu, (9/1) sekitar 23 bom berhasil dimankan, Kamis (10/1) di lokasi yang sama, Desa Kalosi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang giliran senjata api yang ditemukan. Beberapa senjata laras panjang dan pendek yang belum disebutkan jumlahnya ditemukan bersama dengan ratusan amunisi di lokasi tersebut.
Kebun di depan rumah Syarifudin dan Fadli yang pada Jumat, (4/1) lalu ditangkap menjadi tempat senjata-senjata tersebut disembunyikan. “Kami masih kumpulkan semuanya. Sementara sampai saat ini masih di lokasi itu saja yang kami geledah,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri pada Kamis, (10/1).
Boy mengatakan, ada tren penyembunyian senjata atau pun bom yang menurutnya kian digemari oleh para teroris. Ia mencontohkan penemuan bom dan senjata api ini sendiri didapatkan setelah Densus menggali tanah di kebun rumah para tersangka.
Menurut Boy,agaknya tren menguburkan senjata dan bom menjadi cara terbaik bagi teroris untuk menyimpan amunisi terornya. Mereka merasa aman dengan cara tersebut karena seolah senjata dan bom yang mereka sembunyikan hilang ditelan bumi.
Boy menyatakan, hal ini membuat Densus harus bekerja keras lagi dalam menemukan barang-barang yang menunjang aksi teror para teroris. “Tidak mudah memang. Tapi dengan dilakukan pemeriksaan yang intens pada tersangka, keterangan lokasi titik dimana letak barang bukti dapat ditemukan,” kata dia.