Kamis 10 Jan 2013 16:19 WIB

Banjir di Banten Kian Meluas, 33 Kecamatan Terendam

Rep: Fenny Melisa/ Red: Heri Ruslan
Sejumlah warga memarkir sepeda motor di Km 59 jalan tol Jakarta - Merak, Cikande, Serang, Banten, Kamis (10/1).
Sejumlah warga memarkir sepeda motor di Km 59 jalan tol Jakarta - Merak, Cikande, Serang, Banten, Kamis (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hujan yang terus mengguyur Banten menyebabkan 33 kecamatan di 5 kabupaten/kota terendam banjir. Diantaranya  Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang dan Kota Serang. Banjir terjadi sejak Senin (7/1) hingga Kamis (10/1).

Banjir pun semakin meluas akibat Sungai Ciujung dan anak-anak sungainya seperti Sungai Ciliman, Sungai Cilember, Sungai Cidurian dan lainnya meluap. Kondisi ini diperparah dengan air laut pasang dan ombak tinggi.

 

Di Kabupaten Serang, banjir merendam 11 kecamatan yang berdampak pada 3.240 KK di 7 kecamatan, sedangkan 4 kecamatan lainnya masih dalam proses pendataan.

Di Pandeglang 11 kecamatan terendam, dimana 6.060 KK di 10 kecamatan terkena dampak dan satu kecamatan masih dalam proses pendataan.

Banjir juga berdampak pada 1.053 KK di Kabupaten Lebak, 40 KK di Kabupaten Tangerang, dan 73 KK pada satu kecamatan di Kota Serang.

 

Korban meninggal 4 orang, yaitu 3 warga Lebak dan satu orang warga Pandeglang. 3 korban meninggal di Kabupaten Lebak yaitu Warsiti (65 tahun) warga Talun Desa Panancangan Kecamatan Cibadak, Dadang (35 tahun)  warga Kujang Sari Kecamatan Cibeber, dan Mustopa (16 tahun) warga Sindangsari Kecamatan Sajira, dan  Sari (75 tahun) warga Pandeglang.

Selain bencana banjir, di Kabupaten Lebak juga terjadi tanah longso dan di Kabupaten Pandeglang terjadi tanah longsor juga puting beliung.

"Khusus Jalur Tol Jakarta-Merak telah ditutup sejak Kamis (10/1) pukul 03.00 WIB, karena ruas jalan tergenang banjir dengan ketinggian 1 m pada KM 57-59. Arus lalulintas dari Jakarta dialihkan keluar dari Balaraja Barat dan dari Merak keluar pintu tol Ciujung," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho Kamis (10/1).

 

Upaya penanganan darurat masih dilakukan oleh BNPB, BPBD Banten, BPBD Kabupaten Serang/Pandeglang/Lebak, Korem 064/Maulana Yusuf, Brimob Polda Banten, Tagana Banten, Dinsos Kabupaten Serang/Pandeglang/Lebak, Polres Serang/Pandeglang/Lebak, Kodim Kab, PP MMS Ciujung, dan masyarakat.

"Pendirian posko darurat bencana di tiap desa. Pendistribusian personil, peralatan dan logistik untuk membantu masyarakat yang terkena banjir. Selain itu dapur umum lapangan telah didirikan di beberapa titik banjir, untuk mencukupi kebutuhan hidup korban. Sedangkan kerusakan pada fasilitas umum, pendidikan, kesehatan dan sarana prasarana lainnya masih dalam proses pendataan," kata Sutopo.

 

Untuk membantu penanganan darurat, BNPB memberikan bantuan dana siap pakai kepada BPBD Banten Rp 5 milyar dan BPBD Pandeglang Rp 250 juta. Selain itu BNPB juga telah memberikan bantuan logistik dan peralatan berupa tambahan lauk pauk, paket sandang, kidsware, tenda gulung, selimut, tikar, perahu karet dan lainnya senilai Rp 2,14 milyar pada (9/12).

Sehubungan dengan banjir yang makin meluas maka BNPB memberikan bantuan logistik dan peralatan kembali senilai Rp 1,4 milyar untuk BPBD Prov Banten, Rp 1,05 milyar kepada BPBD Lebak, Rp 726 juta kepada BPBD Pandeglang, Rp 443 juta kepada Kota Serang, dan Rp 485 juta kepada Tangerang Selatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement