REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus mencari solusi bencana banjir di Jakarta. Salah satunya dengan melangsungkan dialog seputar banjir bersama Wakil Presiden RI, Boediono.
Dalam pertemuan perdana keduanya itu, Jokowi meminta agar ada percepatan untuk pembangunan waduk Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Dengan begitu masalah banjir di Jakarta bisa ditangani.
Jokowi mengatakan percepatan pembangunan waduk Ciawi perlu campur tangan pemerintah pusat. Sebab, dari segi geografis tidak berada di ruang lingkup DKI Jakarta. Padahal, waduk Ciawi bisa berperan untuk menampung air dan mencegah banjir di hilir.
“Yang kami bicarakan dengan Bapak Wapres seperti waduk Ciawi supaya ini bisa dipercepat karena ini di luar Jakarta sehingga ini (percepatan waduk Ciawi) pemerintah pusat turun tangannya sangat diperlukan sekali,” kata Jokowi di Jakarta, Rabu (16/1).
Ia mengatakan Boediono pun memiliki agenda yang sama untuk bisa mengatasi banjir di Jakarta. Meski begitu, kata Jokowi, perihal waduk Ciawi masih akan dibahas lebih lanjut. Sambil menunggu solusi jangka panjang itu, Jokowi menegaskan upaya-upaya jangka pendek harus tetap dilakukan.
“Usaha-usaha jangka pendek harus tetap kita lakuan. Misalnya pompa hisap yang kita coba di Daan Mogot, normalisasi sungai. Tetapi itu tidak menyelesaikan masalah secara total,” kata Jokowi.
Selama ini, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat pun sudah bekerja sama untuk tangani banjir. Contohnya terkait kali pesanggrahan, Pemprov DKI Jakarta yang melakukan pekerjaan non teknis seperti pembebasan tanah hingga menyiapkan anggarannya.
“Kita siapkan tahun ini Rp 450 miliar untuk pembebasan tanah saja. Begitu rampung, langsung Kementerian Pekerjaan Umum masuk,” ujar Jokowi.