REPUBLIKA.CO.ID, Banjir yang melanda Jakarta tak pilih-pilih korban. Para pemain klub Pelita Jaya (PJ) Esia yang hendak bertanding di Seri II NBL Indonesia pada Kamis (17/1) turut merasakannya. Karena mess mereka diterjang banjir, para pemain terpaksa mengungsi.
General Manager PJ, Ronald Simanjuntak menuturkan, ia dan seluruh pemain tak menyangka banjir menerjang mess tim mereka yang beralamat di Jalan Danau Maninjau, 88-89, Bendungan Hilir, Jakarta Selatan. Sebab, sehari sebelumnya, air hanya masuk sedikit ke garasi mess meski jalanan di luar sudah terendam air hingga setinggi betis orang dewasa.
Pada Kamis pagi, mess masih belum tersentuh air walaupun hujan turun sejak dini hari. Hanya, jalanan di luar kembali mulai digenangi air. Para pemain pun berangkat latihan ke Hall Basket Senayan pada pukul 6.30 pagi tanpa rasa khawatir berlebihan. Namun ternyata, saat para pemain fokus berlatih menghadapi pertandingan melawan Stadium pada malam harinya,ketika itu pula banjir menerjang tempat tinggal mereka.
“Sekitar pukul 08.30 selepas latihan, kami mendapat kabar mess terendam terendam air setinggi pinggang orang dewasa,” kata Ronald.
Akses menuju mess PJ tertutup, namun pemain memaksa masuk untuk mengamankan sejumlah barang. Proses beres-beres ini memakan waktu lebih dari tiga jam.
“Yang terpenting bawa perlengkapan buat tanding saja dahulu sama baju-baju biasa,” kata point guard PJ Kelly Purwanto Ari Nugroho kepada Republika.
Kelly mengaku ini pengalaman pertamanya kebanjiran. Menurut Kelly, sejumlah pemain PJ sudah berjaga-jaga dengan membawa mobil mereka ke parkiran Hall Basket Senayan, tidak di mess. Mobil milik Kelly juga. Namun apes, ia meninggalkan kendaraan roda duanya di dalam mess.
“Motor saya terendam air,” kata dia diiringi tawa getir.
Ada nada penyelasan dari suara pria berusia 29 tahun ini. Sebab motornya berharga lumayan, sekitar Rp 25 jutaan.
Meski terkena musibah, nasib para pemain PJ dipastikan lebih baik dibandingkan hampir kebanyakan korban banjir Jakarta. Sebab manajemen tim PJ bergerak cepat. Untuk sementara, mereka diinapkan di apartemen Hotel Sultan.
Akan tetapi, para pemain tetap harus berjuang untuk menuju tempat baru mereka yang lebih nyaman. Karena banjir dan macet total, mereka berjalan kaki lebih dari 15 menit dari Bendungan Hilir menuju apartemen Hotel Sultan di tengah rintik hujan.
Hebatnya, meski tertimpa musibah dan harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengevakuasi barang-barang, para pemain PJ menghadapinya dengan ceria. Mereka tak meminta penundaan pertandingan dan tetap berlaga di Hall Basket Senayan pada pukul 20.00 menghadapi Stadium.