Sabtu 19 Jan 2013 15:32 WIB

Korban Tewas karena Banjir Jadi 14 Orang

Rep: Fenny Melisa/ Red: Karta Raharja Ucu
Tim gabungan yang terdiri TNI, Polri, Basarnar, dan Dinas Pemadam Kebakaran berupaya melakukan pencarian korban banjir di basement Plaza UOB, Jakarta, Jumat (18/1) malam.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tim gabungan yang terdiri TNI, Polri, Basarnar, dan Dinas Pemadam Kebakaran berupaya melakukan pencarian korban banjir di basement Plaza UOB, Jakarta, Jumat (18/1) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Sabtu (19/1) pagi, korban meninggal dunia akibat banjir yang menenggelamkan sebagian besar wilayah DKI Jakarta, menjadi 14 orang.

Korban tewas terbaru adalah anggota Tim SAR, Karno warga Jalan Perintis RT 010/010, Kebun Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Pria 35 tahun itu ditemukan tewas oleh tim penyelamat di sekitar Jembatan Kampung Melayu Kecil, tepi kali Ciliwung, Bukit Duri, Tebet, Jaksel, Jumat (18/1).

Satu korban meninggal dunia lainnya Abdul Haris. Jenazah 24 tahun itu ditemukan tim evakuasi gabungan dari Damkar, Basarnas, dan Marinir di basement 2 Gedung UOB di Jalan MH Thamrin, Sabtu (19/1) sekitar pukul 05.30 WIB.

Sementara dalam evakuasi itu dua orang dilaporkan selamat, bernama Tri Santoso dan Tito. Dua korban selamat langsung dilarikan ke di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, untuk mendapat perawatan. Hingga kini, proses evakuasi masih dilakukan dengan melakukan penyedotan air yang menggenangi 4 lantai basement.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan dari 14 korban meninggal, enam orang tewas karena tersengat listrik, dan empat orang meninggal karena usia dan sakit.

"Dua anak-anak, satu orang hanyut ke sungai, dan satu orang terjebak di basement gedung. Dari 14 korban meninggal tersebut kejadian terjadi satu di Jakarta Barat, dua di Jakarta Selatan, satu di Jakarta Timur, satu di Jakarta Utara, dan satu di Jakarta Pusat," terang Sutopo, Sabtu (19/1).

Sutopo mengabarkan hingga kini masih adanya beberapa daerah yang terendam banjir. Bahkan debit air Kali Ciliwung mengalami kenaikan sejak kemarin sore, akibat kiriman dari Depok.

Hingga Sabtu pagi, banjir di kawasan Pluit, belum surut. "Ketinggian air di kawasan ini mencapai lebih dari 1,5 meter," terang Sutopo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement