REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jenazah Herdian Eko (28 tahun), petugas housekeeping Plaza UOB itemukan mengambang oleh petugas evakuasi.
Ali Mochtar Ngabalin, yang bergabung dengan pasukan Marinir AL mengatakan, posisi Herdian mengambang dan kepalanya terluka. Diduga Herdian masih hidup, saat proses evakuasi korban pertama yang ditemukan meninggal tadi pagi.
Sebagai pelatih selam dan tergabung di Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia, Ngabalin merasa terpanggil untuk ikut menyelam bersama pasukan marinir. Ngabalin menceritakan, sangat sulit menyisir ruangan dan mencari korban karena kondisi ruangan yang gelap dan air kotor.
‘’Tidak bisa lihat apa-apa, kita menyelam dalam keadaan gelap, air kotor dan bau,’’ ujar Ngabalin saat dihubungi Republika Sabtu (19/1).
Ngabalin mengatakan, setelah korban meninggal pertama ditemukan, pencarian korban kedua , dia mulai ikut bergabung sekitar pukul 09.00 WIB. Baru sekitar pukul 15.00 WIB, jenazah kedua yang terdidentifikasi bernama Herdianto ditemukan.
Menurutnya, kondisi korban saat ditemukan sudah membengkak. Kepalanya mengeluarkan darah. Melihat kondisi korban, Ngabalin mengatakan, kemungkinan korban berusaha menyelamatkan diri dan masih hidup beberapa jam lalu.
‘’Ada jarak antara air dan plafon gedung sekitar 30 sentimeter. Kemungkinan dia masih bertahan beberpa jam karena masih bisa bernafas. Kondisi badannya tidak rusak. Kalau meninggalnya di dalam air badannya pasti rusak, tapi ini tidak,’’ kata Ngabalin.