REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Anggota kerajaan Inggris, Pangeran Harry mengaku pernah membunuh tentara Taliban selama menjalankan misinya sebagai pilot helikopter militer di Afganistan.
"Semua orang menembakkan (peluru) dalam jumlah tertentu, " kata dia seperti dikutip BBC, Selasa (22/1).
Pangeran Harry bertugas selama lima bulan di negara tersebut. Tugasnya di Afganistan telah berakhir pada Senin (21/1) waktu setempat.
Penembakan terjadi ketika Harry menjadi co-pilot helikopter Apache. Meski pun ia menekankan, kalau mereka menembak hanya ketika memang harus melakukannya.
"Kami menembak ketika kami harus melakukannya, membunuh seorang untuk menyelamatkan hidup seorang yang lain," ungkapnya.
Selain membahas perannya di Afganistan, Harry juga mengungkapkan kekecewaan keluarganya. Ini lantaran foto telanjang dirinya di kamar hotel di Las Vegas yang terungkap tahun lalu.
"Ini mungkin contoh kalau saya terlalu banyak menjadi tentara dan tidak cukup baik menjadi pangeran," kata dia.