Selasa 22 Jan 2013 16:10 WIB

Jokowi: Kerugian Banjir Capai Rp 20 Triliun

Korban Banjir Jakarta mengungsi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Korban Banjir Jakarta mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan kerugian yang ditimbulkan akibat banjir yang melanda ibu kota kali ini diperkirakan totalnya dapat mencapai sebesar Rp20 triliun.

"Kerugian akibat banjir ini tidak sedikit. Kalau dihitung-hitung, total kerugian banjir pada tahun ini kira-kira mencapai Rp 20 triliun," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Oleh karena itu, Jokowi menyarankan, daripada biaya anggaran digunakan untuk membayar kerugian akibat bencana banjir, lebih baik dialokasikan untuk pembangunan terowongan multi fungsi atau deep tunnel.

"Deep tunnel ini merupakan solusi banjir jangka panjang. Jadi, daripada terus-terusan mengeluarkan uang untuk membayar kerugian, lebih baik untuk membangun deep tunnel," ujarnya.

Jokowi menuturkan biaya yang diperlukan untuk membangun deep tunnel adalah Rp 16 triliun, sedangkan total kerugian banjir mencapai Rp 20 triliun. Sehingga, menurut dia, lebih baik membangun deep tunnel daripada membayar kerugian.

"Kalau memang pembangunan deep tunnel ini dirasa berat dari sisi anggaran, kita bisa ajak pihak swasta untuk ikut masuk dalam proyek ini. Kita ajak mereka (pihak-pihak swasta) untuk berinvestasi," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, pembangunan deep tunnel tersebut penting untuk dilakukan karena dianggap sebagai suatu skenario ketika menghadapi banjir yang melanda ibukota. "Kami harus punya skenario untuk menghadapi banjir. Dengan deep tunnel ini, ketika air sudah mencapai bibir tanggul atau bahkan jebol, maka kami sudah tahu kemana air tersebut harus dialirkan," tuturnya.

Jokowi berharap agar usulan terkait pembangunan deep tunnel mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, sehingga proyek tersebut dapat segera dilaksanakan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement