REPUBLIKA.CO.ID, Bahasa Aborigin yang tersingkir selama masa kolonialisasi di Australia kembali ditemukan. Penemuan kembali ini atas kerja keras para peneliti dan misionaris Jerman pada abad 19 membuka catatan yang dibuat oleh kelompok religius dan pejabat kolonial.
Bahasa Kaurna satu dari bahasa asli yang digunakan penduduk di Adelaide. Tetapi mulai menghilang dalam penggunaan sehari-hari di Australia Selatan pada masa awal 1860-an.
Ivaritji, seorang tetua diperkirakan merupakan penutur terakhir bahasa Kaurna, meninggal pada akhir 1920an. Lebih dari 80 tahun kemudian, bunyi yang unik itu dihidupkan kembali.
"Ini mengenai identitas diri dan sekaligus identitas budaya," kata Vincent "Jack"' Buckskin seperti dilansir BBC, Selasa (22/1).
Menurut Buckskin, sedikit sulit untuk mempelajari bahasa asli Aborigin untuk kali pertama. Karena sangat berbeda dengan bahasa Inggris, atau yang sehari-hari digunakan oleh penduduk Australia.
"Untuk mengatakan helo kepada seseorang, anda mengucapkan 'niinamarni'. Yang juga berarti "Apakah kabar anda baik". Untuk bertanya apakah seseorang mengalami hari yang baik, anda mengucapkan 'niinamarnitidli'," papar Buckskin.