REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Buku putih yang dirilis Divisi Nasional Populasi dan Bakat Singapura memproyeksikan populasi di Singapura tembus 6,5-6,9 juta jiwa pada 2030. Saat ini populasi di negeri Jiran ini mencapai 5,3 juta jiwa.
Seperti dilansir Channelnews Asia, Buku putih yang dirilis pada Selasa (29/1) ini merupakan laporan komprehensif pertama untuk menggariskan strategi negara untuk memastikan populasi yang berkelanjutan.
Populasi di Singapura diprediksi akan mulai menurun pada 2025 mendatang. Begitu juga dengan tingkat kesuburan di Singapura yang terus menurun.
Selama 30 tahun terakhir, tingkat kelahiran total (TFR) di Singapura telah di bawah tingkat penggantian 2.1. Tahun lalu, angka kelahiran di Singapura hanya 1,20 anak per penduduk perempuan.
Wakil Perdana Menteri Singapura yang mengawasi strategi populasi, Teo Chee Hean mengatakan pemerintah berfokus pada pertumbuhan penduduk Singapura pada tingkat yang berkelanjutan, sehingga bisa mempertahankan kualitas hidup yang tinggi.
"Ke depan, kami ingin memastikan bahwa roadmap yang kami miliki adalah salah satu rancangan yang tepat," kata Teo.
Populasi Singapura pada 2030 yang diproyeksikan tembus 6,5-6,9 juta jiwa itu terdiri dari populasi warga antara 3,6-3,8 juta jiwa, 500-600 ribu jiwa penduduk tetap, yang terdiri dari orang yang tinggal permanen di Singapura. Sedangkan sisanya adalah imigran alias warga asing.