REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator seluler berbasis CDMA, Smartfren, berhasil membukukan pendapatan sekitar Rp 1,8 triliun sepanjang 2012. Jumlah ini meningkat 80 persen dibandingkan pencapaian 2011 lalu sekitar Rp 800 juta.
"Sekitar 65 persen pendapatan berasal dari data volume," ungkap Deputi CEO Commercial Smartfren, Djoko Tata Ibrahim, dalam konfrensi pers di Jakarta, Kamis (31/1).
Naiknya pendapatan juga dibarengi dengan peningkatan jumlah pelanggan. Tahun lalu, jumlah pelanggan Smartfren hanya mencapai 3 juta pelanggan. Kini, jumlahnya menjadi 11 juta pelanggan. "Sekitar 65 persen pelanggan didapat dari bundling baik untuk smartmodem maupun smartphone," kata Djoko.
Ia mengungkap pencapaian Smartfren ini di atas rata-rata industri. Untuk itu, ke depan, Smartfren menargetkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 3 triliun dengan prediksi pelanggan mencapai 16 juta orang. "Ketika kompetitor menargetkan kenaikan 20 persen masih pikir-pikir, kami justru pede," kata dia.