REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Militer Israel membuat situasi di Suriah semakin membara. Satu skuadron jet tempur zionis nekat menyeberang ke perbatasan dan membombardir wilayah pinggir Negara Poranda itu.
Serangan besar kali ini ditakutkan akan membuka babak baru peperangan Israel dan Suriah bersama Hizbullah. "Kami mengatakan, jet tempur Israel melanggar perbatasan dan menyerang kami saat fajar," Pemerintahan di Damaskus mengatakan demikian melalui SANA, dan dilansir Aljazeera, Kamis (31/1).
Rezim Presiden Bashar Al-Assad ini mengatakan akan menuntut pertanggungjawaban. Sebanyak 12 unit jet tempur Angkatan Udara Zionis melayang diatas wilayah Suriah saat Rabu (30/1), sekira pukul 04.30. Mesin tempur dengan persenjataan lengkap tersebut melepaskan peluru kendali di Perkampungan Nabi Chit, Suriah.
Belum dipastikan berapa jumlah korban tewas dalam serangan mendadak kali ini. Namun, militer Suriah menyatakan serangan tersebut adalah sepihak dan akan mendapat perlawanan.
Dikatakan, rombongan pasukan udara Negara Yahudi itu melewati Jabal el-Sheikh, sebuah kawasan di Dataran Tinggi Golan. Rombongan ini meratakan perkampungan. Masih menurut SANA, rangkaian serangan itu juga menghantam pusat penelitian ilmiah di Jamraya dekat Ibu Kota Damaskus.
Pusat penelitian tersebut selama ini menjadi incaran kelompok pemberontak di Suriah. Serangan tersebut di benarkan otoritas militer di Tel Aviv.
Israel mengklaim serangan itu ditujukan terhadap konvoi militer tentara rezim Assad yang mencoba mentransfer senjata rudal jenis SA-17. Rudal anti pesawat tersebut diduga barang bantuan dari Rusia untuk Suriah. Senjata tersebut akan dialihkan ke Hizbullah untuk perimbangan kekuatan Lebanon atas Israel.