Jumat 01 Feb 2013 01:33 WIB

Luhfi HI Ditahan, PKS di Ambang Perpecahan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Luthfi Hasan Ishaaq
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Luthfi Hasan Ishaaq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soliditas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diyakini terganggu. Bagaimana tidak, friksi yang ada di dalam tubuh partai berlambang padi yang diapit dua bulan sabit itu itu kembali mengemuka.

Setidaknya, hal itu dapat digambarkan pascapresiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq menjadi tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menerima suap terkais impor daging sapi.

Friksi di dalam tubuh PKS, yang dilatari faksi syariah dan faksi suara, diyakini akan bergulir kian dahsyat yang ujung-ujungnya memosisikan partai dengan slogan bersih itu di ambang perpecahan.

Demikian disampaikan pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana dalam perbincangan kepada Republika, di Jakarta, Kamis (31/1).

Faksi syariah, menurut dia, akan lebih mementingkan bagaimana cara menjaga imej agar PKS tetap terlihat bersih dan antikorupsi. Sedangkan faksi suara akan lebih mementingkan bagaimana caranya agar mereka memenangkan lebih banyak suara dan mencari dana untuk kepentingan pemilu mendatang. 

"Ini cukup mengganggu soliditas partai di saat mereka harus fokus untuk memenangkan pemilu," bebernya.

Agar citra partai pulih kembali, ujar Ari, biasanya partai akan melakukan politisasi isu di mana mereka menyatakan diserang pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkannya. "Salah satu isu yang diusung misalnya, terdapat pihak tertentu yang ingin menyingkirkan PKS dari kancah perpolitikan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement