REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menuding adanya konspirasi dan perbedaan penanganan terhadap kasus dugaan suap impor daging sapi.
Salah satu pendiri PKS (Partai Keadilan- red), Yusuf Supendi Supendi mengatakan tudingan PKS yang menyebutkan adanya konspirasi dalam penanganan kasus ini menandakan jika PKS berpikiran dangkal.
“Tudingan konspirasi sangat berpikiran dangkal, karena ini kan tuduhan,” kata Yusuf Supendi dalam diskusi di Jakarta, Ahad (3/2).
Yusuf mempertanyakan tudingan adanya konspirasi itu apakah sekadar ocehan politik atau hanya untuk meminta simpati dari masyarakat. Mungkin jika pernyataan tersebut disampaikan hanya kepada kader PKS, bisa saja dilakukan sebagai pembentukan opini kader.
Namun pernyataan ini sudah dinyatakan kepada publik dan menurutnya akan menjadi bumerang bagi PKS. Masyarakat yang tadinya juga ragu akan penanganan kasus ini oleh KPK menjadi yakin jika memang Luthfi Hasan Ishaq melakukan suap tersebut.
Menurutnya, KPK tidak akan ceroboh dalam memutuskan seseorang sebagai tersangka dalam kasus korupsi. KPK juga akan bertindak secara profesional dalam penanganan kasus-kasus korupsi. Apalagi masalah penahanan tersangka memang merupakan kewenangan penyidik KPK.
“Kalau penetapan tersangka dan penahanan adalah hak KPK, itu kewenangan penyidik. Kenapa ada prasangka itu tidak baik, kecuali ada bukti,” tegasnya.