Selasa 05 Feb 2013 12:53 WIB

Demokrat : Tidak Ada Aturan Gelar KLB karena Hasil Survei

Rep: Ira Sasmita/ Red: Citra Listya Rini
Partai Demokrat
Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Divisi Komunikasi Publik, I Gede Pasek Suardika menilai reaksi banyak pihak terhadap hasil survei Saiful Muljani Research & Consultan terlalu berlebihan. Apakagi jika harus digelar kongres luar biasa (KLB) terkait hasil survei lembaga itu.

"Pintunya belum ketemu. Karena tidak ada dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) karena hasil survei maka ada KLB," kata Pasek di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/2).

Menurut Pasek, persoalan menurunnya elektabilitas Demokrat telah muncul sebelum SMRC merilis hasil surveinya. Karenanya, semua kader partai harus mengkonsolidasikan agar elektabilitas kembali meningkat. 

Bila kemudian muncul wacana bahwa isu yang mengaitkan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum terlibat korupsi menjadi penyebab melorotnya elektabilitas partai, Pasek memandangnya sebagai hal yang wajar. Karena dalam politik, persepsi merupakan kewajaran. 

Apalagi jika dikaitkan dengan penyelamatan partai harus dilakukan dengan pemaksaan Anas mundur sebagai ketum. Seperti yang diisyaratkan beberapa menteri dari Partai Demokrat. Bahkan sampai muncul kabar bahwa pernyataan para menteri itu atas desakan SBY. 

"Saya tidak yakin, SBY sibuk tugas negara. Beliau ada di luar negeri," ungkap Pasek.

Ketum dan Ketua Dewan Pertimbangan (wanbin) merupakan hasil kongres partai. Pemberhentian keduanya juga harus sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam AD/ART. Sesuai aturan juga, ketum diinstruksikan untuk menyelesaikan tanggungjawab dan meningkatkan kinerjanya hingga akhir jabatan. 

"Kalau Anas disuruh untuk mundur itu sudah dari novel Bab pertama sudah ada. Ini sudah novel Bab terakhir," ujar Pasek.

Karenanya, Ketua Komisi III DPR itu menilai dalam menyikapi hasi survei harusnya jajaran partai menyambut dengan usaha. Melalui peningkatan kinerja politik dan komunikasi kepada masyarakat seperti yang sudah diperintahkan SBY. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement