REPUBLIKA.CO.ID, RAMLE -- Sekitar 200 warga Arab pada Senin berunjukrasa di luar penjara di kota Ramle, Israel tengah, menuntut pembebasan narapidana Palestina, yang mogok makan.
Pengunjukrasa dari Israel dan Yerusalem Timur, yang dicaplok negara Yahudi itu, termasuk wanita dan anak-anak menuntut pembebasan tahanan tanpa diadili tersebut, kata saksi di tempat itu.
Spanduk dalam bahasa Arab, Yahudi dan Inggris menuntut Israel membebaskan pria dan wanita dan mengakhiri "penahanan adminsitratif" terhadap para tersangka yang dapat dipenjarakan tanpa diadili dengan perintah satu pengadilan militer. Penahanan itu dapat diperpanjang untuk janga waktu yang tidak ditentukan selama enam pada satu waktu.
Pemrotes membawa bendera-bendera Palestina dan foto-foto para tahanan Ayman Sharawneh, Samer Assawi dan tahanan lainnya yang melakukan mogok makan untuk menuntut pembebasan mereka.
Sharawneh dan Assawi berpuasa paling lama dari enam warga Palestina yang mendukung tahanan kelompok Adameer mengatakan menolak makan di penjara-penjara Israel, kendatipun seorang juru bicara bagi Lembaga Kepenjaraan Israel tidak dapat mengatakan berapa lama mereka melakukan mogok makan itu.
Baik yang melakukan mogok makan untuk jangka yang sangat lama, maupun yang menghentikan aksi mereka kami tidak tahu.
"Mereka sedang dalam pengawasan dokter dan menerima semua yang diperlukan dan perawatan."