REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Warga yang tinggal di Perumahan Karaba Indah, Desa Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Karawang, Jawa Barat, mulai resah.
Pasalnya, debit air Sungai Citarum kembali naik. Apalagi, di sejumlah masjid sudah ada pengumuman melalui pengeras suara, supaya warga segera menyelamatkan barang-barangnya. Sebab, pintu air (Hollow Z) Waduk Jatiluhur sudah dibuka. Jadi, air kiriman akan datang ke Karawang.
Oland Sibarani (48 tahun), warga setempat, mengaku setelah ada pengumuman itu warga yang rumahnya sangat berdekatan dengan Citarum langsung membereskan barang. Supaya, barang-barang tersebut selamat dari genangan air.
"Tapi, kami tidak panik. Karena banjir ini sudah biasa," ujar Oland, kepada Republika, Rabu (6/2).
Meskipun ancaman banjir belum hilang, warga di perumahan ini masih beraktivitas seperti biasanya. Namun, ada juga yang sedang mencari informasi soal kebenaran akan datangnya air kiriman dari Jatiluhur, Purwakarta tersebut.
Disebutkan Oland, debit air Citarum hari ini memang ada kenaikan. Kalau kemarin, statusnya masih normal (hampir kering). Namun, hari ini sudah setengahnya kisaran ketinggian 20 meter. Naiknya air Citarum itu menjadi tanda akan limpasnya air ke permukiman warga.
"Tapi kami berharap, kali ini tak terjadi banjir," katanya.
Perumahan Karaba Indah ini, lanjut dia, sangat berdekatan dengan Sungai Citarum. Jadi, bila debitnya naik, ribuan rumah akan terendam. Justru, yang jadi permasalahan, bila banjir itu datangnya tiba-tiba. Seperti, yang terjadi pada pekan kedua Januari kemarin. Banjir parah ini bila pintu air di Waduk Jatiluhur dibuka.
Bila sudah begitu, warga tak bisa menyelamatkan harta benda mereka. Karena itu, harus buru-buru mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, ketinggian banjir di perumahan ini bisa mencapai dua meter.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Air PJTI II Jatiluhur, Herman Idrus, membantah, bila hari ini pintu air Waduk Jatiluhur (//Hollow Z//) dibuka. Pintu air itu tertutup. Adapun air yang keluar menuju hilir, berasal dari turbin. Bukan dari pintu air. Sedangkan, tinggi muka air (TMA) waduk masih dikisaran 103,35 meter. Kondisi ini masih aman terhadap limpas.
"Tidak benar, kami membuka Hollow Z," ujar Herman.
Untuk hari ini saja, air yang keluar hanya 160 meter kubik per detik. Itu sangat normal. Kalaupun debit Citarum di wilayah hilir meningkat sangat wajar. Sebab, kemarin (Selasa) sejak sore hingga malam hari curah hujan yang turun di Purwakarta sangat tinggi. Volume Sungai Cikao saja sampai naik. Bahkan, limpas. Sungai Cikao ini, kemudian bertemu dengan Citarum. Sehingga, air yang ke hilir lumayan besar.