REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Pendidikan Jerman, Annette Schavan mundur dari jabatannya setelah sebuah universitas menudingnya melakukan plagiat dalam disertasi doktoralnya.
Universitas Dusseldorf Heinrich Heine mengumpulkan suara pada Selasa lalu untuk menarik kembali gelar doktoral Shcavan setelah dilakukan tinjauan ulang. Shcavan merupakan orang dekat Kanselir Jerman, Angela Merkel. Dia bersikeras akan melawan keputusan universitas tersebut.
Dalam pidato perpisahannya, Schavan berterimakasih untuk persahabatannya dengan Angela. "Saya pikir hari ini adalah hari yang tepat untuk meninggalkan kementrian dan berkonsentrasi pada tugas saya sebagai anggota parlemen," ujar wanita berusia 57 tahun tersebut seperti dikutip BBC, Sabtu (8/2).
Dia mengatakan tidak akan menerima keputusan universitas dan akan mengambil langkah hukum. "Saya tidak pernah menjiplak ataupun plagiat. Tuduhan ini memukul saya," ungkapnya.
Universitas Dusseldorf memutuskan untuk meninjau ulang disertasi Schavan pada 1980 setelah seorang blogger tanpa nama menanyakan hal tersebut. Komite fakultas menilai karya itu secara sistematis dan sering menjiplak tulisan, Person and Conscience.
Dalam sebuah pernyataan, gelar doktoral menteri tersebut dicabut.
Analis menilai mundurnya Schavan akan menjadi hal paling memalukan di era Merkel. Kanselir itu akan menghadapi pemilihan federal pada 22 September mendatang. Merkel mengatakan dia menerima pengunduran diri itu dengan berat hati.