REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, telah menunjuk seorang gubernur baru provinsi barat laut, Khyber Pakhtunkhwa, pada Sabtu waktu setempat. Wilayah itu dihantam gelombang serangan gerilyawan.
Shaukat Ullah, yang sebelumnya merupakan menteri negara dan wilayah perbatasan, ditunjuk sebagai gubernur baru. Ullah menggantikan Masood Kausar (84) yang menjabat selama dua tahun sebagai gubernur provinsi yang terkena dampak militansi itu.
Pernyataan itu tidak menyebutkan alasan penunjukan gubernur baru tersebut. Penunjukan terjadi hanya beberapa bulan menjelang pemilihan parlemen.
Tetapi, seorang pejabat senior pemerintah provinsi mengatakan usia tua Kausar yang mungkin menjadi salah satu alasan utama. Pejabat yang tidak ingin disebut jatidirinya itu mengatakan bahwa gubernur baru yang berasal dari keluarga politik terkemuka di wilayah suku Bajaur itu masih muda dan energik.
''Dia harus diterima oleh semua orang termasuk militer,'' kata pejabat tersebut.
Bajaur adalah salah satu kabupaten semi-otonom tujuh suku di perbatasan Afghanistan-Pakistan. Wilayah dimana gerilyawan Taliban dan jaringan Alqaidah telah membentuk benteng untuk plot serangan-serangan terhadap Pakistan, Afghanistan dan target Barat.
Gubernur yang baru diangkat diharapkan dapat memulai tugasnya pada Ahad ini.