REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Amir Syamsudin percaya Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, akan menandatangani Pakta Intergritas yang disusun majelis Tinggi Partai Demokrat.
“Pak Anas bukan tidak mau, tapi belum,” kata Amir kepada wartawan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2). Amir menyatakan penandatangan Pakta Integritas yang disusun Majelis Tinggi Partai Demokrat bersifat wajib.
Menurutnya Pakta Intergitas akan tetap dilaksanakan meski pun tanpa kehadiran Anas. “Delapan dari sembilan anggota Majelis Tinggi ada di situ. Ketidakhadiran Anas bukan masalah," ujar Amir.
Pakta integritas yang disusun Majelis Tinggi, dinilai Amir, sebagai terobosan srategis partai politik di Indonesia. Dia berharap Pakta Integritas ini bisa menjadi inspirasi bagi partai politik lain di Indonesia. "Cuma, Demokrat yang mewajibkan kader melaporkan kekayaan dan mempunyai NPWP," kata Amir.
Pasca dikeluarkannya Pakta Integritas Partai Demokrat, Amir menyatakan Partai Demokrat akan kembali fokus pada kerja kepartaian. Tadi malam 33 pengurus Partai Demokrat Daerah berkumpul di Cikeas.
Mereka menandatangani pakta integritas sebagai langkah awal penyelamatan partai. Selanjutnya Pakta Integritas ini juga akan ditandatangani seluruh kader Partai Demokrat yang ada di eksekutif maupun legislatif.