Rabu 13 Feb 2013 20:54 WIB

Begini Modus Baru Perampok Kuras Harta Korban

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Karta Raharja Ucu
Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: www.cakka.web.id
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengaku-ngaku sebagai tukang mebel, dua orang perampok berhasil menggasak perhiasan dan cincin berlian senilai Rp 150 juta dari sebuah rumah di Jalan Kayu Masa Utara, Pulogadung, Jakarta Timur.

Kapolsek Pulogadung Kompol Hary Purnomo mengatakan, dua pelaku mendatangi rumah milik Gusdian Samura dengan berpura-pura mengantarkan perabot rumah tangga.

"Dia berpura-pura mengantar meja rias, karena tidak ada empunya rumah diizinkan masuk oleh pembantu," kata dia, Rabu (13/2) sore.

Tanpa curiga, kata Hary, pembantu Gusdian mempersilakan masuk kedua pelaku. Saat berada di rumah salah satu pelaku meminta izin masuk ke kamar pemilik rumah dengan alasan mengukur ruangan untuk meja rias dan kursi agar bisa diletakkan.

Melihat keadaan kondusif untuk merampok, ujar dia, pelaku mengancam Siti dengan menodongkan senjata api. Saat salah satu pelaku menguras harta majikannya, satu pelaku lagi langsung mengikat tangan dan kaki Siti dengan ikat pinggang dan melakban mulutnya.

"Sementara yang pelaku satunya mengacak-acak meja rias, dan membawa kabur jam tangan, cincin berlian, gelang berlian, gelang keroncong emas," kata Hary.

Setelah pemilik rumah datang dan mengetahui rumahnya disatroni perampok, mereka segara melaporkan kasus tersebut ke kantor polisi.

Kasus perampokan ini tengah dalam pengembangan petugas Kepolisian Sektor Pulogadung. Dua orang telah diperiksa sebagai saksi dalam kejadian ini. Sementara pihak kepolisian masih memburu kedua pelaku tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement