REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sabtu (16/2) menjadi malam bersejarah bagi cendekiawan Muslim, Adi Sasono. Mantan menteri Koperasi dan UKM itu akan memperingati milad ke-70, sekaligus meluncurkan buku biografinya.
Buku biografi yang bertajuk "Adi Sasono Sang Penggerak, Seribu Gagasan Seribu Tindakan" itu ditulis oleh Redaktur Senior Harian Republika, Anif Punto Utomo.
Anif menuturkan buku yang mengupas jejak dan perjuangan Adi Sasono itu terbilang istimewa. Menurut dia, proses penulisan buku tersebut sangat menantang. "Dibandingkan buku-buku lain yang pernah saya tulis, menulis buku ini paling menantang,'' ujarnya kepada Republika Online, Sabtu (16/2).
Buku "Adi Sasono Sang Penggerak, Seribu Gagasan Seribu Tindakan" itu terdiri dari 360 halaman. Anif mengaku diminta secara khusus oleh Adi Sasono pada 2011 untuk menulis buku biografinya.
Sementara untuk proses pengerjaannya sendiri dimulai pada 2012 dan menghabiskan satu tahun untuk proses pengerjaannya.
''Pada awal 2012, saya mulai melakukan wawancara dengan 16 narasumber,'' kata Anif.
Buku ini bersumber dari hasil wawancara dengan teman-teman Adi Sasono, baik semenjak dia kuliah, menjadi aktivis, hingga akhirnya sempat menduduki jabatan menteri Koperasi dan UKM.
Bahkan tokoh nasional, seperti Fahmi Idris dan Sugeng Sarjadi, juga sempat diwawancarai oleh Anif. Maklum, kata Anif, bersama kedua orang tokoh itu, Adi Sasono sempat dikenal dengan sebutan Trio Bimbo, lantaran kedekatan ketiganya.
Selain itu, Anif juga sempat mewawancarai beberapa aktivis yang dulu sempat dipenjara oleh Soeharto, seperti Heri Hendardi dan Jumhur Hidayat.
''Dia selalu menumbuhkan semangat kebangsaan, kemandirian, dan kerakyatan. Tiga prinsip itu yang selalu ditekankan olehnya,'' kata Anif.
Anif menambahkan, dari ketujuh buku yang pernah ditulisnya, buku ini adalah yang paling menantang. Pasalnya, poyek penulisan buku biografi Adi Sasono benar-benar dikerjakannya sendiri. Selain itu, ketebalan buku juga menjadi alasan kenapa buku ini menjadi yang paling menantang untuk Anif.
''Buku ini juga menjadi salah satu buku yang paling berkesan yang pernah saya buat, selain buku Republika Melintasi Jaman,'' ujarnya.
Buku ini akan diluncurkan di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2).