Selasa 19 Feb 2013 12:37 WIB

Hasil Survei, Hanura Tinggalkan Nasdem

Rep: Ira Sasmita/ Red: A.Syalaby Ichsan
Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung bersama Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung bersama Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ)  terhadap elektabilitas partai politik peserta pemilu menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan pada beberapa partai. 

Diantaranya, elektabilitas Partai Hanura ditunjukkan lebih tinggi dibanding Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Peneliti senior LSJ Rendy Kurnia menjelaskan, dari survei yang dilakukan dari tanggal 9 sampai 15 Februari 2013 itu, gonjang-ganjing di tubuh Nasdem turut memengaruhi elektabilitas partai yang didirikan Surya Paloh tersebut. 

Ditinggalkannya Nasdem oleh Hary Tanoesudibjo yang kemudian berpindah ke Hanura turut diyakini oleh 31,9 persen responden memengaruhi elektabilitas Nasdem. Namun, pengaruhnya menurut Rendy tidak terlalu signifikan.

"Elektabilitas Nasdem 4,5 persen. Sedangkan Hanura lebih unggul 5,8 persen," kata Rendy, di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta, Selasa (19/2).

Keluarnya Akbar Faizal dari Hanura, lanjut Rendy, tidak berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Hanura. Apalagi sikap dingin segenap jajaran Hanura menanggapi bergabungnya politisi asal Makassar itu membuat simpatisan Hanura tetap optimis.

Sebaliknya,  bergabungnya Hary Tanoe seakan menjadi durian runtuh bagi Hanura. Di tengah gejolak politik yang memanas di tubuh Partai Demokrat dan PKS, Hanura malah berpesta.  "Dibandingkan sebelumnya, elektabilitas Hanura memang meningkat," ungkap Rendy.

Sehingga, saat 1.225 responden di 33 provinsi Indonesia  ditanya akan pilih siapa bila pemilu diadakan hari ini, 5,8 persen menjawab akan memilih Partai Hanura.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement