REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Angkatan Laut Belanda dan Spanyol menangkap sembilan orang yang diduga perompak di lepas pantai Somalia. Laporan itu disampaikan Kementerian Pertahanan Belanda dalam sebuah pernyataan yang dilansir AFP, Rabu (20/2).
Penangkapan itu berawal dari sebuah helikopter lepas landas dari frigat Belanda De Ruyter pada Selasa (19/2) pagi. Helikopter itu melacak keberadaan kapal terdaftar Panama. Kapal itu melaporkan bahwa mereka merasa terancam di perairan Somalia.
Helikopter itu menyergap satu kapal berkecepatan tinggi. Menurut pernyataan dari kementerian itu, para petugas menangkap sejumlah tersangka.
Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden, meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara itu. Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.
Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja. Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan.