REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) akan membantu anak jalanan (anjal) agar dapat memiliki akta kelahiran. Demikian yang diungkapkan Menteri Sosial (Mensos), Salim Segaf Al Jufri, ketika berdialog dengan ratusan anjal di RT 06/15 Lapangan Tanah Merah, Kampung Pedongkelan, Kayu Putih Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (22/2).
"Setiap WNI harus punya akte kelahiran. Saya minta agar direktorat jendral rehabilitasi sosial Kemensos bekerja sama dengan pemda agar anak-anak ini memiliki akta kelahiran," ujar Salim.
Pernyataan Salim tersebut muncul setelah pertanyaan dari warga sekitar yang mengeluh karena tidak memiliki akta kelahiran. "Gimana caranya saya bisa dapat akta kelahiran Pak Menteri? Di yayasan kami ada 231 anjal, 75 persen di antaranya tidak punya akta. Karena tidak ada KTP jadi sulit sekali," keluh salah satu anjal, Mutia.
Ketua Forum Komunikasi Rumah Singgah (FKRS) DKI Jakarta, Agusman, menuturkan terdapat sekitar 60 persen dari 7000 anjal yang berada dibawah asuhan FKRS yang tidak memiliki akta kelahiran. "7000 anjal usia 6-18 tahun dari 30 yayasan rumah singgah se-DKI yang kami kelola, 60 persennya belum memiliki akta kelahiran," kata Agusman.
Agusman menuturkan ribuan anjal yang belum memiliki akta kelahiran tersebut, padahal dokumen itu penting dimiliki setiap anjal. Jika anjal tidak memiliki akta kelahiran, maka kosekuensinya mereka akan sulit untuk mendapatkan hak-hak lainnya seperti pendidikan. "Bahkan terkadang program bansos dari pemerintah pun mensyaratkan akta kelahiran," kata Agusman.