REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Tentara Israel menyasar dua Warga Palestina dengan peluru tajam di Tepi Barat. Kedua korban adalah warga Desa Kusra. Salah satunya merupakan bocah yang masih berusia 14 tahun.
Mereka terlibat dalam demonstrasi menolak mengikisan wilayah Palestina oleh Israel, Sabtu (23/2). New York Time melaporkan, ini adalah gesekan teranyar setelah berkurangnya sorotan media internasional terhadap okupasi paksa wilayah Palestina.
Para demonstran melawan pasukan zionis di Tepi Barat yang terblokade. Aksi pun sudah panas sejak awal. Rombongan pemuda Palestina membantu para demonstran. mereka juga meminta militer zionis membebaskan para tahanan yang dikurung oleh dinas intelijen Israel dipenjara sejak lama.
Mereka yang terkapar oleh peluru tajam adalah Helmi Abdul Aziz. Pemuda 24 tahun ini mengalami kritis setelah militer zionis menyarangkan peluru tajam pada bagian perutnya. Korban kritis lain akibat penembakan adalah Mustafa Hilal (14 tahun). Mustafa tertembak di bagian kaki.
Masih menurut New York Times, aksi kejar-kejaran juga sempat terjadi. Segerombolan militer Negera Yahudi itu mengejar kalangan petani yang membantu para demonstran. Aksi lemparan batu melawan senjata laras panjang tidak terelakkan.
Sementara itu, seorang warga Palestina Shahin Jaradat tewas di penjara Arafat Shalish. Jaradat adalah pemuda 30 tahun yang dicomot oleh Badan Intelijen Domestik Israel Shin Bet. Jaradat dituduh ikut melempari polisi Israel dalam aksi pembebasan Tepi Barat pekan lalu.
Juru Bicara Layanan Penjara, Sivan weizman mengatakan Jaradat tewas lantaran sakit jantung. Juru Bicara Shin bet yang tak disebut namanya menambahkan, Jaradat tewas dengan normal. ''Kami tidak memukuli dia (Jaradat),'' kata juru bicara tersebut.