Kamis 28 Feb 2013 21:04 WIB

Basarnas, 41 Tahun Mengabdi Bagi Kemanusiaan

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sejumlah anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) berada di atas kapal Rescue Boat (RB) 214 usai diresmikan, di dermaga Lanal Pontianak, Selasa (21/6).
Foto: ANTARA
Sejumlah anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) berada di atas kapal Rescue Boat (RB) 214 usai diresmikan, di dermaga Lanal Pontianak, Selasa (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan SAR Nasional (Basarnas) berulang tahun ke-41 pada Kamis (28/2). Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan dalam sambutannya memberikan apresiasi dan berharap Basarnas dapat kian meningkatkan komitmen terhadap pelayanan SAR kepada masyarakat secara professional

Basarnas juga diminta mengasah kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya.''Di usianya yang ke 41, Basarnas dituntut lebih efektif dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam mengemban tugas kemanusiaan sebagai penunjang kegiatan pembangunan khususnya di sektor keselamatan,'' ujar Mangindaan.

Sambutan itu diberikan pada puncak peringatan HUT Basarnas ke-41 di Lapangan Pusat Dirgantara, Buperta Cibubur, Jakarta, Kamis (28/2). HUT Basarnas ke-41 tersebut mengambil tema "Dengan Semangat Pengabdian Bagi Kemanusiaan, Kita Wujudkan Sinergitas dalam Penyelenggaraan Operasi SAR pada Berbagai Musibah dan Bencana"

Mangindaan berharap, Basarnas perlu segera mendirikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan SAR. Tujuannya agar pelaksanaan pembinaan kemampuan dapat dilakukan secara terarah, terpadu dan profesional.

Basarnas juga dinilai perlu membentuk Satuan Unit SAR Khusus di Kantor Pusat yang diproyeksikan untuk mendukung tugas-tugas di Kantor SAR yang ada.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement