Sabtu 02 Mar 2013 14:35 WIB

Ikan di Sungai Cimanuk Mabuk karena Diracun

Rep: Agus Yulianto/ Red: Karta Raharja Ucu
Puluhan Ikan mati - ilustrasi
Foto: AP
Puluhan Ikan mati - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Biota (ikan) di alur Sungai Cimanuk baru, Kabupaten Indramayu, mabuk. Diduga, kondisi itu terjadi akibat ulah orang tak bertanggung jawab dengan menebar racun jenis 'tiodan' dan portas pada aliran sungai.

Dari pemantauan ROL, Sabtu (2/3), saat ini, debit air yang ada di DAS Cimanuk Baru itu tak lebih dari 3 mm per detik. Padahal, hingga akhir Januari lalu, kondisinya masih banjir.

Namun, dalam dua pekan terakhir ini, kondisi air sungai menjadi surut. Kondisi inilah yang dimanfaatkan warga untuk menangkap ikan yang ada di sungai itu.

"Dua hari lalu, masih banyak warga yang memancing. Mereka banyak yang mendapat ikan 'lawak' (tawes)dengan ukuran di atas satu kilogram," kata Dadang, warga Desa Bojongsari, kepada ROL.

Namun, kata Dadang, setelah ada kasus ikan mabuk, warga tak lagi bisa memancing. Ikan-ikan mabuk yang kebanyakan dari jenis 'lawak' itu menjadi rebutan warga di sekitar DAS Cimanuk Baru. Terutama di Desa Dukuh, Kenanga,  Bojongsari, Terusan, Kecamatan Sindang.

Mereka dengan membawa peralatan perahu kecil, jaring, jala, maupun 'cadok' terlihat berjejer di lokasi-lokasi yang banyak terdapat ikan mabuk. "Lumayan, dapat banyak ikannya," kata Tamin (40 tahun) warga Desa Dukung, saat ditemui ROL.

Saiman (45) warga Terusan mengatakan, kondisi ikan mabuk itu sebenarnya sudah terlihat sejak Jumat (1/3) sore. Ia menduga, ikan mabuk itu akibat terkena racun 'tiodan' atau portas yang ditebar warga di sekitar daerah Dukuh.

'Tiodan; atau portas merupakan sejins racun yang biasa dipergunakan para petambak saat panen ikan berlangsung. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan peruntukannya, yakni kolam atau tambak.

Padahal, penggunaan racun itu untuk di alisar sungai justru tidak diperbolehkan. Apalagi, air sungai itupun kerap diperunakan untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK) serta bahan baku air bersih PDAM Indramayu.

Dikatakan Saiman, ikan hasil tangkapannya itu bisa untuk memenuhi kebutuhan protein keluarganya yang buruh tani. "Bisa untuk tiga hari. Ya, hemat pengeluaran," katanya.

Hingga berita ini diturnkan, belum diperoleh konfirmasih dari pihak Dinas Perikanan Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement