REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tindak pelecehan kembali diperlihatkan aparat keamanan zionis Israel. Mereka melempar dan menendang kitab suci Alquran.
Tindakan itu dilakukan ketika mereka mengetahui ada seorang polisi zionis yang mengklaim dirinya diserang dua pelajar perempuan di dekat Masjid Buraq dan Gerbang Mugrabi. Tak terima dengan perlakuan itu, mereka menyerang sekelompok pelajar perempuan yang tengah membaca Alquran.
Salah seorang perempuan itu mengaku, mereka tidak berada di wilayah Israel ketika membaca Alquran. Lalu, datang polisi Israel. Mereka meminta kelompok perempuan itu meninggalkan wilayah tersebut. "Kami akhirnya meninggalkan tempat itu. Tapi, Alquran yang kami bawa dilempar dan ditendang," katanya seperti dikutip onislam.net, Selasa (5/3).
Direktur Media Yayasan Al-Aqsha, Mahmoud Abu Atta, mengatakan tindakan itu mencerminkan karakter agresi Israel. "Seharusnya tidak ada aparat di wilayah itu," katanya.
Sekjen Liga Arab, Mohammed Sobeih, mengatakan apa yang terjadi merupakan pesan bagi umat Islam seluruh dunia untuk lebih memberikan perhatian dengan situasi dan kondisi di Yerusalem. "Saya kira, kita umat Islam perlu melawan hal ini," kata dia.